Tembak Mati DPO di Solok Selatan, Personel Polisi Diproses Secara Pidana

SUMATERA BARAT - Personel yang menembak DPO berinisial D hingga tewas di Kabupaten Solok Selatan akan diproses secara pidana oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera barat.

"Kami telah merampungkan gelar perkara terhadap kasus penembakan di Kabupaten Solok Selatan," jelas Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu di Padang, dilansir VOI dari Antara, Senin 01 Februari.

Total personel yang telah diperiksa, menurut dia, berjumlah enam orang, dan dari hasil gelar satu perkara di antaranya diproses secara pidana. Gelar perkara sendiri dilakukan pada Minggu malam.

"Semua anggota yang melakukan penangkapan di Solok Selatan sudah diperiksa," ujarnya.

Menurut Bayu, personel yang ditetapkan untuk proses pidana tersebut berinisial KS, anggota Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan.

KS diketahui berpangkat brigadir, berdinas sebagai personel di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim).

Dengan diajukannya satu personel, jelasnya, untuk diproses pidana bukan berarti terjadi kesalahan prosedur, persidangan yang akan memutuskan selanjutnya.

"Jadi sementara ini yang bersangkutan diajukan untuk proses pidana sesuai adanya laporan dari istri tersangka tentang kejadian kemarin. Kami proses," katanya.

Ia mengatakan selama proses menuju persidangan, Brigadir KS dibebastugaskan dan kelima personel lainnya termasuk Kanit reskrim, ditetapkan sebagai saksi dalam kasus penembakan tersebut.

"Kelima personel lainnya ini sebagai saksi dalam kasus pidana. Nah untuk sidang kode etik untuk satu personel yang melakukan penembakan ini, setelah putusan. Kalau bersalah, dilakukan proses kode etik," kata dia.

Sebelum itu, kantor Kepolisian Sektor Sungai Pagu, Solok Selatan didatangi serta dilempari batu oleh puluhan orang, pada Rabu lalu sekitar pukul 15.00 WIB.

Aksi diduga karena tewasnya DPO berinisial D setelah ditembak oleh petugas kepolisian yang akan menangkap pelaku.

Selain info penembakan DPO oleh personel polisi di Solok Selatan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!