Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tak mempermasalahkan sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kemungkinan bakal bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebab, yang terpenting memiliki peran penting untuk membangun Indonesia.

"Yang paling penting adalah memberikan peran produktif," ujar Cak Imin kepada wartawan di TMPN Jakarta, Sabtu, 11 Januari.

Meski Cak Imin menyebut tak memiliki kapasitas untuk mengomentari perihal tersebut tapi semakin banyak pihak yang membantu pemerintahan tentu akan berdampak positif.

Apabila nantinya PDIP bergabung, maka, bisa memperkuat stabilitas politik dan pemerintahan di Indonesia. Sebab, kolaborasi sangat dibutuhkan untuk saat ini.

"Semakin banyak yang bekerjasama, hari ini politik yang paling penting adalah kolaborasi, produktif, dan membantu seluruh masyarakat untuk mendapatkan hak-haknya," kata Cak Imin.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyatakan masih mempertimbangkan secara matang saran sejumlah pihak agar PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Banyak yang bilang, gabung ke sana. Nah, gabung kamu dapatnya apa?" ujar Megawati saat menjadi pembicara utama dalam peluncuran dan diskusi buku berjudul Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Jakarta, Kamis, 12 Desember.

Megawati menegaskan bahwa keputusan bergabung dengan KIM tidak akan diambil secara tergesa-gesa. Ia mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kemungkinan kompensasi berupa kursi menteri atau jabatan strategis lainnya di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Presiden ke-5 RI itu bahkan sempat berkelakar, membayangkan jika PDIP bergabung, partainya hanya akan mendapat jatah satu kursi menteri dan posisi tersebut kemungkinan besar tidak strategis.

"Nanti ada yang bilang, dia datang belakangan, satu (jatah menteri) saja, tidak bisa dua atau tiga. Sudah begitu dicariin yang paling jelek," kata Megawati sambil berkelakar.