Bagikan:

JAKARTA - Genius Group Limited, perusahaan edukasi berbasis kecerdasan buatan (AI), menambah koleksi Bitcoin. Pada 9 Januari 2025, perusahaan ini mengumumkan peningkatan cadangan Bitcoin (BTC) mereka menjadi 372 unit, setara dengan 35 juta dolar AS (Rp567 miliar) berdasarkan harga Bitcoin saat ini yang diperdagangkan di level 94.000 dolar AS (Rp1,5 miliar) per koin. 

Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi "Bitcoin-first" yang diadopsi oleh Genius Group pada November 2024, di mana mereka berkomitmen untuk mengalokasikan 90% atau lebih dari cadangan mereka ke dalam Bitcoin. 

Target awal perusahaan adalah mencapai kepemilikan Bitcoin senilai 120 juta dolar AS (Rp1,94 triliun). Dengan pembelian teranyar ini, Genius Group telah mencapai sekitar 30% dari target tersebut dalam waktu kurang dari dua bulan. 

Selain itu, perusahaan ini juga telah meningkatkan pinjaman berbasis Bitcoin mereka dengan Arch Lending dari 10 juta dolar AS (Rp162 miliar) menjadi 14 juta dolar AS (Rp227 miliar), dengan rasio pinjaman terhadap nilai (LTV) sebesar 40%. Langkah ini menunjukkan strategi Genius Group dalam memanfaatkan aset digital mereka untuk mendukung pertumbuhan bisnis sambil menjaga risiko tetap terkendali. 

CEO Genius Group, Roger Hamilton, memiliki visi jangka panjang untuk perusahaan ini. Ia menargetkan nilai pasar perusahaan mencapai 1 miliar dolar AS (Rp16,2 triliun) dalam 10 tahun ke depan, dengan membentuk cadangan Bitcoin senilai 1 miliar dolar. Hamilton percaya bahwa Bitcoin dapat mengubah keuangan korporat dan berkomitmen untuk menjadikan aset digital ini sebagai bagian integral dari strategi keuangan perusahaan. 

Dalam beberapa tahun belakangan, banyak perusahaan institusional yang mengadopsi Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan diversifikasi portofolio. Perusahaan-perusahaan seperti Riot Platforms, Tesla Inc., dan Block Inc. telah menambahkan Bitcoin ke dalam neraca mereka.