4 Perkembangan Organ dalam Tubuh Setelah Berolahraga Rutin
Ilustrasi olahraga (Foto: freepik)

Bagikan:

SUMATERA BARAT - Setiap orang memiliki waktu yang variatif agar tubuh dapat beradaptasi dengan olahraga dengan maksimal. Namun, seperti yang sering dialami olahragawan, adaptasi dipengaruhi oleh intensitas, durasi, dan frekuensi.

Dalam proses adaptasi, diperlukan peningkatan latihan secara perlahan dan konsisten terhadap ketiga hal tersebut. Hal itu diperlukan dengan tujuan meningkatkan kapasitas fisiologis. Selain itu, individu yang terbiasa beraktivitas fisik akan lebih mudah beradaptasi dengan rutinitas olahraga baru dan lebih cepat mengalami peningkatan fungsi fisiologis.

Hal terpenting yang perlu Anda ketahui, ada beberapa perubahan utama pada organ tubuh setelah beradaptasi dengan rutinitas olahraga, antara lain:

Peningkatan kekuatan jantung

Hal ini ditandai dengan meningkatnya ukuran dan kekuatan otot ventrikel jantung sebelah kiri. Otot tersebut berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung orang dewasa normal yang tidak rutin beraktivitas fisik memompa sekitar 60 ml darah. Namun, jantung orang yang memiliki aktivitas fisik rutin mampu memompa darah hingga 100 ml dalam keadaan istirahat.

Hal itulah yang menyebabkan detak jantung lebih rendah karena jantung dapat bekerja lebih efisien saat memompa darah. Kapasitas jantung juga merupakan hal yang penting sebagai penjaga elastisitas pembuluh darah, pertumbuhan otot, dan kapasitas asupan oksigen.

Pembesaran otot

Sebagai organ penggerak tubuh, otot memerlukan banyak energi yang diperoleh dari oksigen dan simpanan bahan makanan. Peningkatan ukuran dan massa otot disebabkan oleh otot yang telah beradaptasi dan memiliki lebih banyak pembuluh darah kapiler, mitokondria, enzim penghasil energi, serta kapasitas untuk menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat, glikogen dan lemak yang lebih banyak.

Pembuluh darah kapiler otot berguna untuk membantu efisiensi kerja otot dalam menghasilkan energi melalui transport oksigen dan bahan makanan. Oksigen diperlukan oleh mitokondria pada sel otot untuk menghasilkan energi, proses ini juga dibantu oleh myoglobin yang jumlahnya cenderung meningkat pada otot yang aktif digunakan. Dengan rutin berolahraga, otot juga akan lebih optimal beradaptasi untuk menggunakan bahan makanan secara efektif.

Peningkatan kapasitas paru

Orang yang memiliki intensitas olahraga semakin tinggi, tubuhnya akan membutuhkan asupan oksigen yang semakin besar pula. Dalam hal pemenuhan kebutuhan tersebut, paru-paru manusia dapat beradaptasi dengan menyimpan lebih banyak oksigen. Meskipun begitu, ukuran paru-paru tentu tidak bertambah besar.

Peningkatan kapasitas paru membuat paru bisa menyimpan, menggunakan dan mendistribusikan oksigen lebih efisien, sehingga paru dapat bekerja dengan baik tanpa terlalu sering mengambil napas. Hal tersebut akan mencegah kehabisan napas saat berlari atau saat melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Pada umumnya, kapasitas paru jauh lebih rendah jika seseorang tidak aktif beraktivitas fisik.

Meskipun paru yang telah beradaptasi mampu menghirup oksigen lebih banyak dalam satu tarikan napas, namun individu yang rutin berolahraga cenderung memiliki tingkat asupan oksigen rendah saat dalam keadaan istirahat. Hal ini dikarenakan tubuh telah terlatih untuk memenuhi dan mendistribusikan oksigen secara efisien.

Regenerasi tulang bekerja dengan cepat

Adaptasi tulang saat olahraga dapat dipicu kontraksi otot terhadap tulang. Ini membantu terjadinya proses regenerasi tulang oleh sel tulang yang baru setelah terjadi degenerasi. Proses ini terjadi secara perlahan dan bertahap, dan dapat dipicu oleh semua jenis olahraga, khususnya latihan ketahanan yang dapat melatih kekuatan otot.

Regenerasi bermula pada lapisan tulang bagian luar hingga ke bagian dalam. Regenerasi tulang pada umumnya terjadi pada kelompok tulang aksial (sepeti tulang belakang, rusuk, tengkorak dan sternum) dan tulang anggota gerak (tulang panjang pada lengan atas dan paha, tulang pundak, tulang pinggang dan pelvis).

Demikianlah organ-organ yang mengalami perubahan setelah beradaptasi dengan rutinitas olahraga. Semua organ tersebut merupakan bagian penting yang harus dipahami oleh olahragawan, dengan demikian, kondisi tubuh saat menjalani rutinitas olahraga dapat diukur sesuai dengan kebutuhan.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!